It's kinda latepost, a week late, but well, better late than not posting it at all. Who doesn't know Dian Pelangi? The global acclaimed fashion designer from Pekalongan, Indonesia listed on the BOF500 2016 along with Olivier Rousteing and G-dragon, girl! she's awesome, mashaAllah. Actually, Dian Pelangi refers to the family company named after their first daughter who later become the brand ambassador and the company's fashion designer and creative director herself.

Last May 21st, 2017, she held a solo fashion show at The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta Selatan, entitled 'Titik Temu' to announce the rebranding of Dian Pelangi company. 

The 26 years old company decided to do a metamorphosis to the brand in order to build a stronger character by combining more of the modern element into their traditional way of production, designing, and fabric processing.

Dian Pelangi, by 'Titik Temu', hereby declare that the seven sub-labels under it are being reformed into 4; Nom, Men, Krama, and Privé. This represented by the renewal of brand logo, visual merchandising, packaging, content, also the visual of Dian Pelangi website. 

1. DIAN PELANGI 'Nom'

My favorite of all the new sub-labels! Dian Pelangi Nom, from the Javanese word 'Enom' means young, offers a fresh, young, and daring look with bold color, detail, and pattern play. I love how Dian Pelangi collection is now so wearable and daily activity friendly, great great job mba Dian! Scroll down to see more yaa...

2. DIAN PELANGI 'Men'

Dian Pelangi Men is of course provide high quality modest fashion for men. The color choice and design for this collection is so cool, so masculine, and slightly had that 'japanese feel' in it, but hey, I would love to wear them too if they make this material available in women wear design, I mean, look how gorgeous they are! (the pattern and materials, not the models, lol).

p.s. Something super silly happened during Dian Pelangi Men runway session. So, most of the crowd at the venue are of course ladies. Guests, customers, Dian's friends are mostly girls, and guess what, when these male models walked in, the venue was filled with 'Ooooowww....' sound, like I myself barely said that quitely in my head and I realized I wasn't the only one!

Astaghfirullah, I quickly drag my focus away from the mashaAllah so surreal sight, lol, I swear to god it was accidental and totally embarrassing but all the audience burst out laughing after that and no one do it again at the end of the show when the male models once again walked into the runway, wkwkw, it was hillarious. This paragraph is longer than the main topic, sorry, lol.

3. DIAN PELANGI 'Krama'

In Javanese or Bahasa Jawa, krama is a higher level of language that we speak to (or spoken by) the noble family, we used to call it basa krama or bahasa halus. Okay, Dian Pelangi Krama is for those who needs to look classy and elegant.

This collection is kinda surprising to me, because as much as I know, eventhough Dian Pelangi is a Pekalongan-Palembang mix, most of her designs seem to be more into Sumatra culture with lots of tenun, red and gold combinations, while this one is probably much inspired by Javanese culture, I think? I saw so many hints of traditional javanese bridal wear, such as black suede kebaya with gold embellishment, and many more black and gold combinations, viscose batik, that are so much Javanese. Anyway, she's still killing it!  

4. DIAN PELANGI 'Privé'

Dian Pelangi Privé is the premium label that specializes in couture fashion. Here is where you can get your one and only customized item. It's a love at the first sight when I saw the pieces which looked so royal, and well manufactured. This label is definitely on a whole different level. 

Other than quality and design improvement, one of the reformation that she make is to focus more on online selling, that is not as concerned before, by making it easier for us to shop her collection online because she will be adding more stuffs into the web catalog at www.dianpelangi.com and Instagram account @shopdianpelangi.

It took quite a long time and path for Dian to create such a right formula for Dian Pelangi. Eight years experiences of joining world class fashion events in all five continents, leads Dian to create this new image for her brand. Here is the amazing fashion designer having a blast! Barakallah, congratulations for the re-branding, mba Dian! 

A humble lady sandwiched by two guests who came all the way from Jogja, me and mba Indah Ederra. It was a normal day before mba Dian texted me that she wants me to come over to her re-branding event in Jakarta. I'm totally nobody to be invited to her event compared to other amazing guests that I met, we just happened to be good friends through modest fashion and Jogja culinary, but I'm so thankful that such humble lady exists and to call her my friend.

Mba Indah Ederra, another good friend of mine were also invited, pssst she's having a growing angel inside her belly right now, so happy for her alhamdulillah. We both are the only guests who came to the venue dragging our luggage because we had to catch flight back to Jogja soon after the event. It was such a memorable staycation with preggo mommy dilemma and all, haha.

Thanks for introducing me to more new good friends in ibukotah mba Indah, nice meeting you mba Nina Nugroho. Checkout mba Indah Ederra's collection on Instagram @ederraid for daily wear and @indahederraofficial for premium stuffs, and @ninanugroho.id for mba Nina's collection you girlsss!

Gak melulu tentang fashion and beauty, as a blogger, aku juga tertarik banget sama all things technologies, yah meskipun jujur sebagai anak generasi 90an akunya belum termasuk yang canggih-canggih banget (paling pol yaaa menciptakan blog yang serba otodidak ini), aku selalu kagum sama orang yang ngerti dan pinter coding, bikin aplikasi or website yang keren.

Yaay, excited karena kali ini aku dapat kesempatan untuk hadir di acara yang keren banget yaitu YouthSpark 'Exhibition and Showcase' yang diadakan oleh Microsoft Indonesia di Balai Wanitatama Yogyakarta. Pertama kalinya diundang langsung semangat dong, siapa sih yang nggak tau Microsoft? dari jaman pertama kali menyentuh komputer pun, sudah didampingi Microsoft, ya kaan? 

Nah, exhibition kali ini adalah acara tahunan yang diprakarsai oleh YCAB Foundation bergandengan dengan Microsoft Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Pemerintah D.I. Yogyakarta, bertujuan untuk membimbing adik-adik SMP dan SMA di DIY dan daerah sekitarnya, dalam hal computer science dan work readiness.

Saya pun nggak langsung paham ketika membaca undangan acaranya, apa maksud dari computer science dan work readiness inihh? Ketika menghadiri acara, barulah saya paham setelah mendengar opening talk dari penyelenggara dan adik-adik alumni YouthSpark tahun sebelumnya.

Kalau dijelaskan secara singkat, dalam acara ini adik-adik peserta YouthSpark ID dibimbing mempelajari computer science, khususnya 'coding' yang diwujudkan dalam bentuk apps. Kemudian ada juga pendampingan 'work readiness' dimana mereka diajak untuk menyusun timeline masa depan, tak hanya bercita-cita tapi juga membuat perencanaan dalam mewujudkan profesi impian mereka.

First thing that went through my head, keren! jaman kakak sekolah dulu nggak ada yang ngajarin coding dek, semua ini kakak jalani sendiri dengan kekuatan laptop jadul. Kerennya lagi, adik-adik peserta ini berasal dari sekolah-sekolah di luar Kotamadya Jogja loh, pada umumnya sekolah mereka belum memiliki fasilitas IT dan belum terjangkau internet sebaik sekolah di dalam kota. 

Basically, sekolah unggulan memang bukanlah hal utama, yang lebih utama adalah menggali potensi tersembunyi yang dimiliki peserta didik di berbagai sekolah di Yogyakarta yang mungkin belum memiliki fasilitas IT sebaik sekolah unggulan di kota. Itulah alasan mengapa YCAB Foundation dan Microsoft lebih mengarahkan acara ini untuk diikuti adik-adik yang bukan berasal dari sekolah di kota, dan ternyata, kemampuan adik-adik kita ini sangat luar biasa dan nggak kalah keren!

Lagi pengen girls time sama sahabat? Sekali-kali coba deh hangout sama besties sambil janjian treatment seru barengan. Kali ini aku akan cerita ke kalian tentang treatment yang aku lakukan minggu lalu bareng dua blogger besties ku Amel (www.windriani.web.id) dan Nia (www.deniathly.com). Kebetulan pas banget lagi libur long weekend, kami janjian deh untuk ketemuan di Naavagreen, tepatnya yang di cabang Kotabaru, Yogyakarta.

Waktu itu bertepatan hari libur dan kami sampai di Naavagreen pukul 12.00 siang dan luar biasa pengunjungnya sudah antre. Tapi para receptionist tetap dengan baik melayani kami. Nia baru kali ini mendaftarkan diri sebagai member, kebetulan saya dan Amel sebelumnya sudah pernah mendaftar dan pernah melakukan treatment di Naavagreen.

Menurut pengalaman saya, Naavagreen memang selalu ramai pengunjung, karena produk-produknya mengandung bahan alami dan herbal, treatmentnya lengkap sesuai masing-masing kebutuhan kulit kita, dan seluruh produk maupun treatment harganya terjangkau. 

Setelah mendaftarkan diri di resepsionis, selanjutnya kita akan diberi nomor antrian untuk berkonsultasi empat mata dengan dokter. Oiya, perlu kalian ketahui, konsultasi dokter di Naavagreen ini gratis..tis..tis...dan sudah merupakan bagian dari treatment.

Di sesi konsultasi ini, dokter akan melakukan cek kondisi kulit wajah kita, dan menentukan treatment apa yang sesuai kebutuhan kulit kita. So, misalnya wajah kita sama-sama memiliki keluhan jerawat, belum tentu treatment dan produk yang diberikan akan sama. 

Naavagreen memberikan treatment dan service khusus untuk setiap customer. Setelah mengecek kondisi kulit saya, maka ditentukan bahwa saya akan diberikan treatment Acne Serum Facial, dan untuk treatment ini saya menghabiskan sebesar Rp 65.000,- terjangkau bukan?

Setelah konsultasi, kita kembali menunggu untuk dipanggil oleh beauty terapist. Kemudian kita akan masuk ke dalam ruang treatment yang bersih, nyaman dan bernuansa hijau. Oya, Naavagreen menyediakan treatment untuk Wanita maupun Pria, dan untuk ruangan treatment Wanita khusus hanya wanita saja dan terpisah dari ruang treatment Pria. 

Treatment Acne Serum yang saya lakukan adalah seputar area wajah dan leher. Dimulai dengan pembersihan wajah, kemudian dilakukan massage ringan pada bagian wajah dan leher yang membuat kita sangat rileks.

Sayangnya, massagenya tidak berlangsung terlalu lama, haha. Selanjutnya, inti dari treatment ini adalah pembersihan komedo secara menyeluruh dan pemberian serum. Pembersihan ini dilakukan oleh beauty terapist berengalaman dan menggunakan alat yang steril, tapi berhubung komedo saya lumayan subur, pembersihannya cukup lama. Secara keseluruhan, treatment ini berlangsung kurang lebih satu jam. Setelah pembersihan komedo, akhirnya Acne Serum diaplikasikan pada wajah secara merata menggunakan alat roller magnetic yang dapat mengoptimalkan penyerapan produk ke kulit.

Setelah pengaplikasian serum, maka treatment pun selesai dan memang di wajah akan meninggalkan sedikit kemerahan, yah, normal sih kemerahan terjadi pada kulit apalagi setelah disentuh. Tapi jangan khawatir, nantinya akan diberikan lotion anti iritasi dan kemerahan ini akan segera hilang, paling lama dari yang pernah saya alami adalah dua hari. Berikut adalah ketika saya menjalani treatment... 

Selepas treatment, saya mampir ke product market Naavagreen yang berada di lokasi yang sama, dan saya tertarik dengan produk terbaru yang ditawarkan oleh Naavagreen yaitu BODY BRIGHTENING SCRUB. Produk ini adalah lulur yang mengandung ekstrak mulberry alami. Penasaran gimana isinya? terus baca yah...

Saya sedang ingin mencoba produk baru untuk perawatan tubuh dan kebetulan sekali Naavagreen merilis produk ini, langsung deh saya coba. Konsistensi lulur ini tidak terlalu kental, sangat lembut, wanginya floral dan calming banget. Satu hal lagi yang bikin kesengsem, warna produknya aslinya biru muda soft, warna favorit, berasa adem liatnya, oke ga penting kalo yang ini, hahaha.

Ekstrak Mulberry alami dalam lulur ini berfungsi menyamarkan flek hitam dan mencerahkan kulit. Kandungan scrubnya mengangkat sel kulit mati, menyehatkan kulit, dan yang aku suka scrubnya itu sangat lembut pake banget, berbeda dengan lulur lain yang kadang scrubnya bikin terasa sakit ketika diusap.

Lulur ini bisa digunakan sebagai pengganti sabun saat mandi, dengan mengusapkan secara merata ke seluruh tubuh dalam keadaan kering, lalu dibilas dengan air saja tanpa perlu menggunakan sabun lagi.

Poin plusnya, setelah pakai lulur ini rutin dua kali sehari saat mandi selama seminggu, kulitku jadi lembut dan lembab seharian, dan terasa banget bersihnya dibandingkan setelah mandi menggunakan sabun biasa.

Untuk consnya, sebenarnya bukan hal serius sih, hanya saja efek mencerahkannya belum terlalu kelihatan banget, yah berhubung pakainya juga baru seminggu. Memang kulit saya ini sering terpapar sinar matahari, dibantu SPF 35 pun masih menggelap. Kulit cerah juga bukan goal utama saya karena saya lebih suka kulit saya apa adanya, yang utama adalah kulit yang sehat, lebih baik menggelap kalau memang itu defense alami tubuh untuk melindungi kulit.

Bagi kalian yang sudah pernah melakukan perawatan wajah di Naavagreen, pasti penasaran kan sama produk ini? Cus kalian langsung tanyakan saja tentang produk lulur terbaru ini. Bagi yang belum pernah mencoba perawatan wajah, mungkin takut efek samping atau belum yakin apakah produknya cocok dengan kulit wajah, justru kalian bisa mencoba dengan memulai perawatan produk lulur tubuh ini, karena digunakan di tubuh saja bukan di wajah,

Kalau kalian punya masalah kulit wajah yang potensial berjerawat seperti saya, boleh juga nih kalian coba untuk datang ke Naavagreen terdekat dan konsultasikan kulit kalian. Lalu dapatkan jawaban treatment apa yang cocok untuk kulit kalian. Sekian review kali ini, see you on my next beauty review!

Love, 

Lia.

If you're planning to go to Jogja, this one can be listed to your where-to-visit in Jogja bucketlist. This vintage high wall building is located in the area of Tamansari Water Castle complex. It's indeed a wrecked old building, but it has so many good backgrounds, so OOTD friendly, hey, I got your back OOTD lovers! Not only you can look around witnessing the glorious past of Jogjakarta, you can also get some good outfit shoots, cool, huh?

This one where I get to pose is the area near the old Pasar Ngasem. I actually don't really know what building this is, but the wall is very tall, and it seemed to have a curvy ceiling back then but now it happened to be roofless, and you can see the sky up above from inside the building. Sorry, teribble descritiptions. Anyways, the lighting is perfect since the light enters the wall and creates a beautiful shadow. The bright painted wall reflects the light to our body very well.

Oh, the Tamansari area was all renovated and repainted. This building was built during the 1800, and of course, it becomes quite rotten and mossy when it's left unused. But, now it's still pretty much delivers the 18th century vibes to the visitors, and even to locals as I am, since I don't really get to visit traditional sites often as well, but I always amazed by the history that my hometown has. I also have been so much satisfied by the result I got from this shoot, so mystical yet elegant, kinda touristy too, just perfect! 

So, are you guys ready for a traditional yet stylish itinerary in Jogja? don't left out the charm of Tamansari! You can also browse more for what else to see there because it's soooo many. Have an amazing trip! Thanks for reading!

My top: Instagram shop id @ohana.signature

Love,

Lia.

----------------------------------------------------

Terjemahan:

Salah Satu Spot Travel & OOTD terbaik di Jogjakarta: Kompleks Tamansari