JAKARTA DIARY: Friday Night Dinner Date at Casa de Peri

Saturday, January 10, 2015

Seperti yang saya ceritakan di entri sebelumnya, akhir tahun kemarin saya dan keluarga pergi ke Jakarta dalam rangka menghadiri acara pernikahan salah satu anggota trah sekaligus menghabiskan liburan akhir tahun. Sebenernya, waktu bertolak kesana, kuliah belum benar-benar libur, masih ada seminggu lagi sebelum hari tenang menjelang UAS. Tapi, justru orang tua malah menyarankan untuk mengambil libur lebih awal karena pentingnya acara keluarga yang harus dihadiri (modus terselubung). Akhirnya saya pun mengambil 'jatah'. Beruntung masih punya 'jatah' membolos pada mata kuliah satu minggu tersebut. Untuk yang ini, jangan ditiru ya! nggak baik! hahaha.


Berkunjung ke Jakarta itu salah satu hal yang sering saya nantikan. Karena mayoritas keluarga besar tinggal di sana, meskipun mereka semua asalnya dari Jogja juga. Jadi, saya bisa menumpang tinggal di rumah salah seorang Kakek saya. Selain keluarga, banyak yang saya dapat di sana, yang nggak bisa saya dapat di Jogja, seperti keramaian kota, bangunan-bangunan tinggi, lalu suasana kota metropolitan yang membangkitkan rasa ingin tahu untuk bereksplorasi, hahaha. Bukan berarti belum pernah lihat hal-hal itu tadi sih, negara lain yang lebih ramai dan asing dari Jakarta pun sudah pernah saya alamin kok. Tapi Jakarta pastinya nggak sama, dan punya kesan yang berbeda dengan tempat yang lainnya.

Sebelum berangkat ke Jakarta, jauh hari sudah sedikit banyak saya rencakan apa yang bakal saya lakukan selama waktu liburan disana (selain menghadiri acara Hari-H). Berhubung saya nggak punya banyak teman disana (selain sepupu dan kerabat), saya pun teringat punya beberapa teman blogger domisili Jakarta yang sudah cukup lama kami saling berkomunikasi melalui blog dan social media lainnya, tetapi justru belum pernah bertemu secara langsung. Then, kepikiran deh untuk menghubungi mereka dan mengajak untuk ketemuan, sekaligus jadi ada teman main.

Salah satu kejadiannya yaitu yang akan saya ceritakan kali ini. Nah, mau cerita aja intronya sepanjang jaman ya, maafkeun. Jadi hari Jumat dua minggu lalu saya pergi ke mall Kota Kasablanka, untuk ketemuan yang sudah jauh hari direncanakan dengan mba Puput Utami seorang expert blogger dari Jakarta Utara. Kami pun memutuskan untuk bertemu saat jam makan siang. Sewaktu sampai, jujur agak kebingungan karena saat itu pertama kalinya saya pergi kesana dan sendirian. Mba Puput orangnya memang baik banget nyuruh untuk stay di tempat dan mencari saya, akhirnya kami pun berjumpa. Mba Puput langsung menyapa saya dengan baby face nya, kami langsung cupika-cupiki dan ngobrol akrab banget kayak udah kenal lama gitu, Alhamdulillah.

Photo source www.pupututami.com
Sambil berkeliling, kami pun saling mengaku lapar, dan akhirnya pilihan jatuh pada sebuah restoran ala Portugis bernama Casa de Peri, my very first time to dine here. Menu restoran ini adalah serba ayam dan seperti namanya, menu di restoran ini menggunakan peri-peri sauce yaitu sambal asal Portugis sebagai ciri khasnya. Kami pun memesan menu 'Party for Two'. Sambil menunggu pesanan, kami lanjutkan obrolan seru seperti dua orang yang sudah lama tak berjumpa. Saya pun jadi tau kalau mba Puput ini sedang sibuk menjalani pekerjaannya di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang media dan informasi, pastinya sudah banyak yang tau, yaitu VIVA.co.id , yah menurut saya masih 'nyenggol' lah ya sama jurusannya yang French Literature, hehe. Pesanan pun datang (gulp)...

Photo source www.pupututami.com
Makanan yang datang sempat membuat kami berdua kaget. Rasanya kami sama-sama nggak yakin bisa menghabiskan semuanya dengan bersih. Menu 'Party for Two' comes with two portions of rice, two pieces of a half grilled chicken, two BBQ wings, two crispy wings, fries and salad. Yap, lengkap sekali, dan untuk kami, porsinya cukup banyak, but generally, fair amount of portion and taste good as much as what you paid for. Kita bisa memesan level spicyness, up to triple X spicy. Kami memilih level aman 'Hot' karena mba Puput nggak suka terlalu pedas. Ditemani juga dengan Blackcurrant Tea untuk saya dan Lychee Tea untuk mba Puput. Kami sengaja memilih teh karena segar untuk menyeimbangkan rasa makanan yang kuat.


Sambil ngobrol, kami menyantap dessert yang juga yummy. Banana Pizza with Vanilla Ice Cream, refreshing, unique, dan sweet. Casa de Peri ini juga memiliki interior yang foto-able banget. Kami sesama blogger seperti udah punya ikatan batin karena sama-sama tanggap untuk menjepret apa yang kami lihat untuk bisa dishare di blog kami. Saya bukan orang yang paham arsitektur, tapi menurut saya, restoran ini nyaman banget untuk makan, untuk kumpul keluarga, bahkan nongkrong lama-lama karena desainnya yang minimalis dengan warna monochrome kecoklatan dan konsepnya yang vintage. Gak heran lagi, suasana nyaman ini ternyata karya seorang award-winning architect Indonesia bernama Yanto Effendi. Mba Puput pun akhirnya ingin juga berfoto OOTD, dan saya pun jadi fotografernya, hihihi.


Sampai semuanya habis, kami lanjut ngobrol banyak tentang kegiatan sehari-hari kami masing-masing. Mba Puput banyak menanyakan tentang Jogja dan penduduknya, saya pun banyak tanya tentang kota Jakarta dan sekitarnya. Obrolan kami berlanjut panjang sampai kami sempat break dulu juga untuk shalat Ashar dan Maghrib berjamaah. Akhirnya, ba'da Maghrib pun kami pulang kerumah masing-masing.

Saya paling berkesan sama motivasi dari mba Puput yang seorang social media enthusiast, dengan semangatnya mengajak saya untuk selalu aktif blogging, supaya kita punya wawasan luas dan bisa membagikan ide dan informasi yang kita punya agar bisa bermanfaat untuk orang lain. Apalagi mba Puput bercerita tentang manfaat-manfaat yang bisa kita dapat dan memang terbukti sudah dia dapat dari menulis di blog. Salah satunya adalah perjalanan mba Puput ke Macau yang belum lama ini bersama teman-temannya yang lain yang juga eksis dengan sosial medianya masing-masing.

Sempat sih cukup lama hiatus karena kegiatan kuliah yang padat merayap seperti penyusunan laporan beberapa mata kuliah lab work Kimia saya yang selama 5 semester harus ditulis tangan. Salah satu penyebab lainnnya juga munculnya smartphone dan aplikasi social media lainnya yang lebih sederhana digunakan untuk berbagi. Hal ini juga membuat banyak orang lama kelamaan malas untuk menulis apalagi membaca sebuah tulisan di blog. Who's with me?

Obrolan kami membuat saya bersemangat untuk lebih aktif blogging dan menuliskan ide-ide saya, meskipun nggak seberapa, tapi wallahu'alam mungkin ada satu bahkan beberapa orang yang bisa mendapat manfaat dari membaca tulisan kita. Berhubung saya juga sudah mulai longgar dari kuliah sih, hehehe.


Untuk mba Puput, makasih banyak sudah meluangkan waktunya untuk jauh-jauh datang ke daerah perbatasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, ditengah hujan yang deras banget, untuk nge'date' dengan saya. It was nice meeting you. I had so much fun and meal, hahaha. I hope this friendship will lasts forever, mudah-mudahan lain waktu bisa ketemu lagi, and let me know kalau mba Puput pergi ke Jogja yah!

Alhamdulillah, pertemuan dengan mba Puput kali ini mendatangkan banyak manfaaat banget. Saya jadi berusaha untuk lebih giat lagi menulis, berlatih, dan juga mengambil ilmu dari tulisan teman-teman blogger dan juga blogger-blogger handal lainnya di berbagai negara. Semoga teman-teman yang lain juga ya! InsyaAllah.

Love, LIA 

You Might Also Like

6 sweetness

  1. asiknya ketemu ka put, hehhe. kalo ke main ke kokas belum pernah ke sana, kapan2 jadi mau coba

    salam kenal yah :)

    ReplyDelete
  2. Liaaa,,, ahhh sayang aku ga di Jakarta waktu itu, kalo aku ikut aku bisa bantu ngabisin makanannyaaaa hahahaaa XD

    Aku liat akhir2 ini Lia emang lagi rajin2nya ngeblog yak, semangaaat!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, besok2 klo pesen bnyak ajak mba Tia, hihi semangat ni mba! :)

      Delete

Leave your thoughts below.

Like us on Facebook

Flickr Images